Britakini.com, Jakarta – Kalla Group memperkuat langkahnya dalam mendorong transisi energi bersih nasional.
Tiga proyek besar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang digarap perusahaan ini menghasilkan total kapasitas mencapai 1.100 Mega Watt (MW).
Melansir dari CNBC Indonesia proyek-proyek ini memberikan kontribusi besar terhadap pasokan listrik nasional.
Selain itu, ketiganya juga mencerminkan kemajuan nyata dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
CEO Kalla Group, Solihin Kalla, mengungkapkan bahwa lokasi ketiga PLTA tersebut berada di wilayah strategis, yakni , Poso, Sulawesi Tengah (515 MWp) , Malea, Sulawesi Selatan (95 MWp), Kerinci, Jambi (315 MWp)
Solihin menegaskan bahwa semua proyek ini memanfaatkan potensi air sebagai sumber energi berkelanjutan.
Tim di lapangan menggunakan teknologi modern untuk memastikan efisiensi optimal, menjaga stabilitas pasokan listrik, serta menekan emisi karbon secara signifikan.
Menurutnya saat ini, khusus pembangunan PLTA Kerinci telah memasuki tahap uji coba sistem. Kalla Group menargetkan Commercial Operation Date (COD) pada awal November 2025.
“COD-nya itu awal November. Sekarang kami sedang testing. PPA kami dengan PLN berlaku mulai November untuk sambungan ke national grid,” ujar Solihin.
Jika sesuai jadwal, PLTA Kerinci akan segera memperkuat jaringan listrik nasional, khususnya untuk wilayah Sumatera.
Kalla Group melihat pengembangan PLTA sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Selain itu juga mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, langkah ini juga memperkuat kemandirian energi nasional.
Lebih penting lagi, proyek ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Melalui pasokan listrik bersih dari sungai-sungai Indonesia,
Kalla Group berharap dapat membantu membangun masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan mandiri secara energi.
Penulis : Eni Syamsir
Editor : Vendra
Sumber Berita: Inbrita.com